Sejarah
Program disetujui oleh executive board IFAD pada 14 September 2017. Total pembiayaan project sebesar USD 55,3 juta, terdiri dari Pinjaman IFAD (2000001960) sebesar USD 39,8 juta; Hibah IFAD (2000001959) sebesar USD 1 juta; kontribusi pemerintah Indonesia sebesar USD 9,6 juta, private sector sebesar USD 2,2 juta dan penerima manfaat USD 2,6 juta. Selanjutnya berdasarkan Perjanjian Pinjaman (Financing Agreement/FA) Nomor 2000001960 antara Pemerintah Indonesia cq. Kementerian Keuangan dengan International Fund for Agricultural Development (IFAD) yang ditandatangani pada tanggal 8 Januari 2018, Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian cq. Pusat Pelatihan Pertanian ditetapkan sebagai Pelaksana Utama (Executing Agency/EA) Program Rural Empowerment and Agricultural Development Scaling-up Initiative (READSI).
Program merupakan pengembangan (scaling-up) Program Rural Empowerment and Agricultural Development (READ) yang telah dilaksanakan selama 6 tahun (2008-2014) di 5 Kabupaten di Provinsi Sulawesi Tengah dan Program Replikasi READ yang telah dilaksanakan selama 3 tahun (2015-2017) di 4 Kabupaten Perbatasan di Provinsi Kalimantan Barat dan Nusa Tenggara Timur (NTT). Program READ dinilai sebagai program yang berhasil oleh Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) dan IFAD dalam menurunkan tingkat kemiskinan petani. Pelaksanaan program READSI diperpanjang dari 31 Maret 2023 menjadi 30 September 2024 mengacu pada Surat Kementerian Keuangan Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko tanggal 20 Oktober 2024 perihal Penyampaian Persetujuan Amandemen Financing Agreement Pinjaman IFAD No.2000001960: Rural Empowerment and Agricultural Development Programme Scaling-Up Initiative (READSI).