Pengembenagan Mata Perncaharian di Perdesaan

Sekolah Lapang

Sekolah lapang dilaksanakan selama satu musim tanam di tingkat desa bagi seluruh kelompok tani dari komoditas padi, jagung, kakao, horti sayuran, horti buah-buahan, lahan pekarangan, ternak, dan perkebunan lainnya yang difasilitasi oleh Penyuluh Pertanian Lapangan.

Bimbingan Lanjutan

Bimbingan lanjutan yaitu untuk meningkatkan adopsi teknologi dan memperkuat petani pasca sekolah lapang untuk pemanfaatan lahan pekarangan dalam perbaikan gizi keluarga dan peningkatan pendapatan

Demonstrasi Lapang

Kegiatan demplot merupakan kegiatan untuk mendukung pelaksanaan Sekolah Lapang dengan tujuan untuk menunjukan teknologi baru kepada petani. Topik/teknologi yang akan dipilih akan disepakati oleh peserta Sekolah Lapang sesuai dengan kebutuha

Temu Lapang  Petani

Temu lapang petani merupakan kegiatan tukar-menukar informasi antara petani yang telah menerapkan teknologi yang dipelajari pada waktu Sekolah Lapang dan pelaksanaan demonstrasi kepada petani lain yang berminat di desa tempat lokasi demo dan petani sekitarnya. Kegiatan ini dilaksanakan di desa, dan difasilitasi oleh Fasilitator Desa dan penyuluh.

Pelatihan Mekanisasi Dasar

Pelatihan dasar mekanisasi alsintan bertujuan untuk meningkatkan kemampuan petani menggunakan alat dan mesin pertanian untuk kegiatan usahataninya. Pelatihan dasar ini dilaksanakan sejalan dengan jadwal pengadaan alsintan yang diajukan oleh kelompok tani ke Dinas Kabupaten.


Farmer Review Day


Bantuan Saprotan

Bantuan saprotan seperti benih/bibit, pupuk dan pestisida diberikan kepada anggota kelompok sebagai tindak lanjut hasil kegiatan belajar melalui SL dan demplot. Diharapkan bantuan ini dapat meningkatkan tingkat adopsi teknologi di tingkat petani

Bantuan Alsintan

READSI mendukung modernisasi sektor pertanian melalui penggunaan alat dan mesin pertanian (alsintan) di tingkat kelompok tani khususnya dalam upaya peningkatan efisiensi proses produksi, peningkatan produksi dan produktifitas pertanaman, serta peningkatan pendapatan. Pola bantuan yang dipersyaratkan mengharuskan kontribusi kelompok tani untuk menimbulkan rasa kepemilikan dan kemandirian.

 

Infrastruktur Sederhana

Bantuan infrastruktur sederhana diberikan program READSI dengan investasi sekitar Rp. 100 juta per desa. Bantuan infrastruktur ini, pada prosesnya akan melibatkan pengambilan keputusan partisipatif dalam pemilihan dan perencanaan pekerjaan, pengawasan kontruksi dan audit atas pekerjaan dan pengeluaran pekerjaanya. Dana dicairkan melalui pengawasan kepala desa dan pemangku kepentingan desa untuk merancang perencanaan partisipatif dalam implementasi bantun infrastruktur.

Sekolah Bisnis

Farmer Business School dilaksanakan melalui 2 tahap pelatihan yang terdiri atas pelatihan dasar/basic dan pelatihan lanjutan/advance. Pelatihan dasar diselenggarakan selama 2 hari di tingkat desa yang diikuti oleh perwakilan dari masing-masing kelompok sebanyak 3 orang per kelompok. Pelatihan ini merupakan tindak lanjut dari pelatihan literasi keuangan. Materi pelatihan mencakup studi peluang pasar, business plan dan Financial projection.

Magang Petani Penangkar

Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kompetensi penangkar dalam penangkaran benih padi terutama dalam proses produksi dan seleksi benih padi berkualitas, penyimpanan, serta pemasarannya. Magang bagi petani di P4S dilaksanakan selama 14 hari yang diselenggarakan di P4S yang telah maju dalam usaha taninya, memiliki kapasitas ketenagaan pelatih serta sarana pelatihan yang memadai.

Pelatihan Bagi Penyuluh

Pelatihan bagi Penyuluh Pertanian dilaksanakan oleh PPSU di kabupaten lokasi program READSI. Topik pelatihan disesuaikan dengan hasil identifikasi kebutuhan pelatihan, dengan ruang lingkup meliputi aspek teknis dan non teknis yang mendukung kegiatan program READSI. Hasil yang diharapkan dari pelatihan ini adalah para penyuluh di lokasi READSI meningkat keterampilan teknisnya yang diperlukan untuk memfasilitasi kegiatan belajar petani (SL, temu lapang, demonstrasi) yang diperlukan untuk memperbaiki usahataninya